MAKALAH
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kejenuhan yang ditimbulkan karena
selama ini proses pembelajaran selalu di lakukan di dalam kelas, merupakan
latar belakang munculnya konsep belajar di luar kelas atau yang lebih dikenal
dengan Aktivitas Luar Kelas. Pendidikan yang selalu dilakukan di kelas selama
ini sangat berpotensi menimbulkan kebosanan bagi siswanya, sehingga
pengembangan dari aktivitas luar kelas sangatlah perlu dilakukan. Karena
aktivitas luar kelas bisa dijadikan sarana alternatif dalam peningkatan
kualitas manusia yaitu melalui alam.
Dengan alam kita bisa melakukan apa
saja termasuk mengembangkan pengetahuan dan melakukan proses belajar yang tidak
kalah efektif dengan proses belajar yang dilakukan dalam kelas. Proses belajar
pada kegiatan luar kelas pada dasarnya adalah dengan memberikan kesempatan
seluas-luasnya untuk memperoleh pengalaman langsung dalam rangka penguasaan
terhadap:
1. Konsep bunyi
dan pengetahuan yang berkaitan dengan manusia dan sumber-sumber alam
2. Kecakapan
hidup yang menghasilkan kesehatan, sejahtera, kreatif dan refreshing way of
living
3. Sikap
positif yang merefleksikan harmoni manusia dan alam
B.
Tujuan Aktivitas Luar Kelas
Tujuan pendidikan yang secara umum ingin dicapai
melalui aktivitas di luar ruang kelas atau di luar lingkungan sekolah adalah:
- Membuat setiap individu memiliki kesempatan unik untuk mengembangkan kreativitas dan inisiatif personal
- Menyediakan latar (setting) yang berarti bagi pembentukan sikap
- Mengembangkan kesadaran, apresiasi dan pemahaman terhadap lingkungan alam dan bagaimana manusia memiliki relasi dengan hal tersebut
- Membantu mewujudkan potensi setiap individu agar jiwa, raga dan spiritnya dapat berkembang optimal
- Memberikan ‘konteks’ dalam proses pengenalan berkehidupan sosial dengan memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk merasakan secara langsung
- Memungkinkan siswa mengembangkan keterampilan dan ketertarikan terhadap kegiatan-kegiatan luar kelas
- Menumbuhkan pemahaman untuk secara bijak menggunakan dan melindungi lingkungan alam
- Mengenalkan berbagai kegiatan di luar kelas yang dapat membuat pembelajaran lebih kreatif
- Memberikan kesempatan yang unik untuk perubahan perilaku melalui penataan latar pada kegiatan
- Memberikan kontribusi untuk membantu mengembangkan hubungan guru-murid yang lebih baik melalui berbagai pengalaman di alam bebas
- Memberikan kesempatan untuk belajar dari pengalaman langsung melalui implementasi bebas kurikulum sekolah diberbagai area
- Memanfaatkan sumber-sumber yang berasal dari lingkungan dan komunitas sekitar untuk pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Aktivitas
Luar Kelas
Pendidikan luar kelas merupakan
aktivitas luar sekolah yang berisi kegiatan di luar kelas/ sekolah dan di alam
bebas lainnya, seperti: bermain di lingkungan sekolah, taman, perkampungan
pertanian/ nelayan, berkemah, dan kegiatan yang bersifat kepetualangan, serta
pengembangan aspek pengetahuan yang relevan (Arief Komarudin, 2007). Dalam
pengertian lain, Aktivitas Luar Kelas merupakan pendidikan yang dilakukan di
luar ruang kelas atau di luar gedung sekolah, atau berada di alam bebas, seperti:
bermain di lingkungan sekitar sekolah, di taman, di perkampungan nelayan/daerah
pesisir, perkampungan petani/persawahan, berkemah, petualangan, sehingga
diperoleh pengetahuan dan nilai-nilai yang berkaitan dengan aktivitas alam
bebas. Dari dua pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa aktivitas luar
kelas adalah proses pembelajaran yang dilakukan di luar kelas atau alam bebas,
dengan memanfaatkan peralatan yang ada sehingga dapat memunculkan kreatifitas
dan memperoleh pengetahuan serta rekreasi.
B.
Konsep Utama dalam Pendidikan Luar Kelas
Melalui sudut pandang kependidikan,
aktivitas pendidikan yang dilakukan di luar lingkungan sekolah atau di luar
lingkungan formal persekolahan, setidaknya memuat 3 konsep utama, yaitu konsep
proses belajar, aktivitas luar kelas dan lingkungan.
1. Konsep
Proses Belajar :
Belajar
melalui aktivitas luar kelas adalah proses belajar interdisipliner melalui satu
seri aktivitas yang dirancang untuk dilakukan di luar kelas. Pendekatan ini
secara sadar mengeksploitir potensi latar alamiah untuk memberi kontribusi
terhadap perkembangan fisik dan mental. Dengan meningkatkan kesadaran terhadap
hubungan timbal balik dengan alam, program dapat mengubah sikap dan perilaku
terhadap alam.
2. Konsep
Aktivitas Luar Kelas :
Pendekatan
ini menggunakan kehidupan di luar ruangan dan kegiatan berkemah, yang
memberikan banyak kesempatan bagi siswa untuk memperoleh dan menguasai berbagai
bentuk keterampilan dasar, sikap dan apresiasi terhadap berbagai hal yang
terdapat di alam dan kehidupan sosial. Bentuk-bentuk kegiatan luar kelas dapat
berupa: berkemah, mendaki gunung, menjelajah, memancing, memasak, mempelajari
alam, tinggal di pedesaan, primitive living, kerajinan tangan dan lain
sebagainya.
3. Konsep
Lingkungan :
Konsep
lingkungan merujuk pada eksplorasi ekologi sebagai andalan mahluk hidup yang
saling tergantung antara yang satu dengan yang lain. Tujuan utama program ini
adalah untuk menjelaskan fungsi kita dalam alam semesta dan menunjukkan
bagaimana menjaga kualitas lingkungan alam untuk kepentingan sekarang dan masa
yang akan datang.
C.
Macam-Macam Olahraga Petualangan
Aktivitas luar kelas tidak lepas
dari olahraga petualangan karena olahraga petualangan dilakukan di alam bebas
yang sangat sesuai dengan konsep aktivitas luar kelas itu sendiri. Sekarang ini
jenis-jenis olahraga petualangan sudah banyak dan berkembang pesat sekali.
Berikut ini beberapa jenis olahraga petualangan:
1.
Hiking
Hiking adalah kegiatan lintas alam. enurut
pakar latihan fisik di AS, hiking adalah cara yang menyenangkan untuk membentuk
tubuh karena dilakukan di alam terbuka. Jadi bukan sekedar latihan aerobik yang
efektif namun juga mampu membersihkan pikiran kita. Hiking menawarkan
keseimbangan olah fisik dan olah pikiran.Kegiatan ini bertujuan untuk
mengingatkan kembali tentang betapa pentingnya kita menjaga kelestarian
lingkungan. Selain itu kegiatan ini bertujuan untuk merefresh peserta dari
kejenuhannya selama dalam bekerja. Selain untuk merefresh diri, kegiatan
hiking juga akan sangat bermanfaat dalam menumbuhkan rasa kebersamaan diantara
peserta hiking. Selama melakukan hiking, kita akan disuguhi dengan berbagai
pemandangan alam yang menarik seperti adanya air terjun, kebun teh, kebun pinus
dan lain-lain tergantung dimana melakukan hiking. Selain membuat tubuh lebih
banyak keluar keringat, melihat pemandangan berbeda juga dapat memanjakan mata.
Perlengkapan dan peralatan dalam
hiking
1. Perlengkapan Kelompok
- Tenda
- Kompor (bisa berbahan bakar spiritus atau gas), untuk parafin sekarang jarang digunakan
- Nesting (panci untuk memasak)
- Kamera (wajib) + baterai cadangan atau membawa power bank
2. Perlengkapan Pribadi
- Tas gunung/carier
- Tas daypack/ransel kecil (cadangan)
- Jaket gunung (dobel)
- Pakaian (kaos, celana panjang/pendek)
- Matras
- Sepatu hiking
- Sandal gunung (cadangan)
- Sleeping bag
- Senter/headlamp
- Tongkat (optional)
- Kacamata (bening dan hitam)
- Kompas dan peta (optional)
- Jam tangan
- Ponco/jas hujan
- Kaos kaki (dobel)
- Sarung tangan (dobel)
- Topi rimba
- Kerpus
- Masker
- Syal
- Gaiter (penghalang pasir agar tidak masuk ke sepatu)
- Korek api
- Pisau lipat
- Peralatan makan
- Peralatan mandi
3. P3K
- Tabung oksigen
- Kapas
- Tisu (basah dan kering)
- Betadine
- Alkohol
- Obat diare (Norit)
- Parasetamol
- Obat Alergi (CTM)
- Obat mata (visine)
- Kain kassa/perban
- Plester (Hansaplast)
- Oralit
- Minyak kayu putih
- Sunblock
D.
Teknik bertahan hidup di alam
Berasal dari kata survive, yang berarti berhasil/
mampu mempertahankan diri dari suatu keadaan buruk / kritis. Survivor adalah
orang yang sedang mempertahankan dirinya dalam keadaan yang buruk / krisis .
Sebelum melakukan survival kita lebih dahulu melakukan
STOP yaitu :
S = Stop, berhenti
T = Thinking, mulai berfikir
O = Observasi, amati keadaan sekitar
P = Planning, buat rencana tentang tindakan atau usaha
yang akan di lakukan
Huruf-huruf dalam kata Survival sendiri dapat kita
jabarkan sebagai berikut
S=Size Up the Situation.( Menilai situasi)
Menyadari situasi, bahwa kita dalam kondisi bertahan
hidup amatlah penting. Dengan begitu setiap gerakan dan perbuatan yang kita
lakukan hanyalah untuk tujuan tersebut
U=Use All Your Senses,Undue Haste Makes Waste (gunakan
semua Panca Indera,jangan membuat sampah)
Gunakanlah semua yang ada padamu. Namun janganlah
bertindak terburu-buru tanpa terpikirkan dengan matang, karena cenderung akan
sia-sia.
R=Remember Where You Are (Ingat,Dimana kamu)
Semakin kita mengingat dan mengenali dimana kita
berada, makin mempercepat proses kita keluar dari kondisi survival.
V=Vanquish Fear and Panic (mengalahkan rasa ketakutan
dan jangan panic)
Kuasai diri anda dari rasa takut dan panik, karena
jika tidak itu makin memperburuk keadaan
I=Improvise ( Berimprovivasi)
Seorang survival dituntut pula bisa berimprovisasi.
Baik dari benda yang ada di sekitarnya atau pun yang masih terbawa
V=Value Living ( Hargai hidup )
Haragi hidup. Dengan terus menyemangati jiwa anda
bahwa anda harus terus hidup
A=Act Like the Natives ( Undang-Undang Seperti Pribumi
)
Berusaha memahami adat, istiadat, tinglah laku
sekitarnya juga sangat penting
L=Learn Basic Skills ( Pelajari Keterampilan Dasar )
Dengan memahami kemampan dasar seorang penggiat alam,
khusunya ilmu survival akan sangat membantu kita lebih cepat mengatasi kondisi
ini.
Factor – factor yang menjadi penyebab terjadinya
survival :
- Kehabisan makanan
- Kehabisan minuman
- Kecelakaan dalam perjalanan
- Tersesat di daerah asing atau tidak di kenal
Ada beberapa permasalahan yang akan kita hadapi, yaitu
masalah / bahaya yang ada di alam (bahaya obyektif), masalah yang menyangkut
diri kita sendiri (bahaya subyektif). Ada beberapa aspek yang akan muncul dalam
menghadapi survival:
1. Psikologis : panik, takut, cemas, kesepian,
bingung, tertekan, dll.
2. Fisiologis : sakit, lapar, haus, luka, lelah, dll.
3. Lingkungan : panas, dingin, kering, hujan, angin,
vegetasi, fauna, dll.
Ada faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan
dalam melakukan survival, selain faktor keberuntungan (nasib baik/pertolongan
Tuhan tentunya), yaitu:
• Semangat untuk mempertahankan hidup.
• Kesiapan diri.
• Alat pendukung.
Beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi dalam menghadapi
survival :
Perlindungan terhadap ancaman :
• cuaca,
• binatang,
• makanan/minuman
• penyakit
Hiduplah dengan segala yang ada disekitar kita, jangan
menggantungkan diri pada bantuan orang lain untuk menyelesaikan tugas.
Dalam kalimat diatas pedoman yang harus digunakan
adalah pedoman untuk HARUS HIDUP yang berarti :
·
H - Hadapilah situasi sulit dengan tenang dan
bijaksana
·
A - Akal merupakan senjata ampuh
·
R - Rasa takut harus dihilangkan
·
U - Usaha melepaskan diri dari berbagai hal
·
S - Semangat dan tekad untuk mepertahankan hidup
·
H - Hormati adat setempat
·
I - Istirahat
·
D - Jangan sampai terjebak
·
U - Usahakan selamat dan jaga kesehatan
·
P – Praktekkan.
Untuk mengatasi keadaan cuaca yang
dingin atau panas adalah dengan membuat bivak atau tempat berlindung sebagai
sarana perlindungan yang nyaman bagi kita dari ancaman faktor-faktor alam yang
ekstrim, selain itu agar badan kita tetap nyaman, usahakan selalu memakai
pakaian yang kering.
E.
Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Luar Kelas
Pendidikan luar kelas pada dasarnya merupakan
pendidikan lintas bidang studi, karena di dalam kegiatannya meliputi seni, ilmu
alam, pendidikan jasmani dan home economic. Dapat dilakukan di mana saja,
lapangan terbuka, hutan, tepi danau, cagar alam, kebun, museum, camping ground,
atau kebun binatang.
Pendidikan luar kelas merupakan
salah satu dimensi dalam pendidikan jasmani,di mana melalui program kegiatan
ini diharapkan konsep diri siswa dapat dibentuk. Pengalaman semacam memanjat,
merangkak, bergelantungan, dan berayun di alam bebas, yang merupakan bagian
dari progam petualangan akan mampu meningkatkan rasa percaya diri siswa.
Pengalaman semacam ini dapat memenuhi kebutuhan psikis anak akan ‘rasa berhasil
mengatasi rintangan’. Secara khusus, manfaat pendidikan luar kelas dalam
membentuk kepribadian siswa menurut Bucher adalah sebagai berikut:
- Siswa belajar untuk hidup secara demokratis bersama anak-anak lain dan orang dewasa
- Siswa dapat belajar lebih banyak mengenai lingkungan fisik dan pentingnya kekayaan alam
- Kontribusi dan apresiasi terhadap aktivitas di luar ruang akan memperkaya dan meningkatkan kualitas hidup
- Kualitas hidup yang dimaksud akan membentuk mereka menjadi warga negara yang baik. Kualitas yang akan berkembang seperti: memiliki rasa tanggung jawab, memiliki jiwa kepemimpinan, mampu bekerja sama, dan jujur
- Mereka akan memberikan apresiasi yang lebih baik terhadap pentingnya kesehatan dan kebugaran
- Kecintaan untuk bertualang, yang biasanya sangat digemari oleh anak-anak dan remaja, akan tersalurkan melalui kegiatan luar kelas
- Siswa dirangsang untuk belajar tentang segala sesuatu yang terdapat di alam dan melihat serta dapat mengkaitkannya dengan materi pelajaran di kelas
- Siswa belajar untuk mengandalkan kemampuannya sendiri dalam mempraktekkan aturan-aturan hidup yang sehat
- Siswa juga belajar beberapa aturan dasar keselamatan (basics rules of safety.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa betapa pendidikan Aktivitas luar kelas sangat penting dan
perlu sekali dikembangkan terutama para peneliti olahraga atau mahasiswa
olahraga untuk mendalami aktivitas luar kelas. Karena melihat dari hal yang
bisa didapat dari kegiatan yang disediakan oleh aktivitas luar kelas. Kegiatan
dari aktivitas luar kelas ini juga sangat mudah dilakukan tidak
memerlukan biaya yang mahal tetapi memiliki manfaat yang sangat besar. Sekarang
ini sangat banyak olahraga yang bisa dipraktekan dalam aktivitas luar kelas,
kita tinggal memilih yang mana yang pantas dilakukan sesuai dengan tingkat
umur dan pendidikannya.
Refrensi
http://www.anneahira.com/olahraga/surfing
http://id.wikipedia.org/wiki/Lompat_bungee
http://www.ciwangunindahcamp.com/
http://anjartri-oe.blogspot.com/pendidikan-luar-kelas-pada-pelajaran.